Kubu Indonesia optimis bisa mengalahkan Filipina. Hal ini karena Indonesia mempunyai sejarah yang bagus ketika bertemu Filipina. Dari 18 pertemuan sejak tahun 1934, tim Merah Putih berhasil memenangkan 16 diantaranya, sisanya sekali seri dan sekali kalah. Bahkan pada pertemuan terakhir, 23 Desember 2002, Indonesia mencukur Filipina 13-1.
Namun kekuatan baru Filipina patut diwaspadai. Tim berjulukan The Azkals ini telah menjelma menjadi tim dengan warna Eropa di Asia Tenggara. Hal ini tak lepas dari kebijakan organisasi sepakbola mereka menaturalisasi 9 pemain keturunan. Alhasil skuad Filipina saat ini dipenuhi pemain-pemain berdarah Eropa.
Filipina memperagakan sepakbola postur dengan sempurna. Mereka menggunakan taktik grendel atau parkir bis selama babak penyisihan. Bertahan total dengan menempatkan 9 pemain di sekitar kotak 16 meter dan mengandalkan serangan balik hanya dengan dua atau tiga pemain penyokong. Hasilnya cemerlang, selama babak penyisihan mereka hanya kebobolan 1 gol dan berhasil menundukkan tuan rumah Vietnam dengar skor bersih 2-0. Pelatih muda Filipina, Simon McMenemy tahu betul cara memanfaatkan keunggulan fisik para pemainnya untuk menerapkan taktik bertahan total. Terbukti benteng mereka bangun amat sulit ditembus.
Sementara pelatih Alfred Riedl sudah mengindikasikan bahwa Indonesia akan bermain menyerang malam ini. Meskipun total berstatus sebagai tuan rumah, namun dalam pertandingan semifinal perdana ini timnas Indonesia akan bertindak sebagai ‘tamu’. Maka tim Merah Putih akan mencoba mencetak gol sebanyak-banyaknya. Karena AFF merevisi peraturan tentang gol tandang, yang memakai aturan FIFA konvensional, yakni gol tandang dihitung lebih banyak dari gol kandang.
Pemain-pemain keturunan Filipina yang patut diwaspadai adalah duet as James dan Philip Younghusband, gelandang penusuk Christoper Greatwitch, jangkar Jason De Jong, dan kiper Neil Etheridge. Pemain yang paling berpengaruh dalam skuad Filipina saat ini adalah Neil Etheridge. Kiper yang pernah menjadi cadangan ketiga tim liga Inggris Fulham ini adalah seorang kiper tangguh. Darah Inggris yang diwarisinya bukan sekedar pemanis. Refleknya cepat dan tangkas, dan permainannya selalu stabil, disamping fisiknya yang memang amat mendukung. Kehadirannya memberikan ketenangan bagi lini pertahanan Filipina.
Indonesia, di lain pihak, memiliki pemain-pemain sayap yang cepat dan lincah untuk mencabik-cabik benteng beton Filipina. Okto Maniani dan M.Ridwan dijamin akan membuat pemain bertahan Filipina kalang kabut mengawalnya. Belum lagi adanya supersub Arif Suyono yang kemungkinan akan kembali dimasukkan di 30 menit terakhir babak kedua untuk memberi efek kejut. Bila Irfan Bachdim jadi dicadangkan oleh Riedl, maka duet lini depan Merah Putih adalah Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Keduanya adalah target man yang mumpuni. Gonzales mampu melakukan keeping (menahan) bola dalam waktu lama dan menciptakan peluang di kotak penalti dengan kecerdikannya. Ia juga tak jarang turun ke daerah tengah untuk menjemput bola bila suplai mandek. Sementara Bambang memiliki keunggulan dari segi umpan-umpan terobosan.
Namun pemain yang menjadi tumpuan Indonesia untuk pertandingan malam ini tak lain adalah Firman Utina. Playmaker yang baru saja merayakan hari jadinya ini diharapkan dapat menguasai lapangan tengah dan menjadi poros Indonesia untuk mengalirkan serangan bertubi-tubi ke benteng pertahanan Filipina dengan sentuhan satu-dua dan pergerakan yang tak terduga. Untuk lini pertahanan, Indonesia dapat mengandalkan jangkar Ahmad Bustomi sebagi penyeimbang. Firman sebagai ‘otak’, Bustomi sebagai ‘otot’. Absennya dua pilar tengah ini memberi dampak signifikan pada ritme permainan Indonesia, seperti saat melawan Thailand kemarin.
Asalkan kedua pemain kunci ini bermain stabil, maka laga nanti malam dipastikan akan sangat seru dan ketat!
Selain keunggulan dalam penyerangan, timnas juga dapat memanfaatkan animo pendukung Garuda di GBK yang terkenal angker bagi tim tamu. Suporter Indonesia dikenal rancak dan aktif dalam memberi dukungan yang dapat membuat jeri pemain lawan. Terlebih, belum satupun pemain Filipina yang pernah tampil di hadapan 80 ribu penonton. Faktor mental akan berpengaruh dalam hasil akhir pertandingan.
Ayo semua masyarakat Indonesia! Kita dukung Garuda untuk kembali mengangkasa!!!
Head to head Indonesia vs Filipina:
- 19 Mei 1934 : Indonesia 2-3 Filipina
- 28 Mei 1958: Indonesia 5-2 Filipina
- 29 Agu 1962: Indonesia 6-0 Filipina
- 12 Sep 1962: Filipina 0-9 Indonesia
- 7 Agu 1967: Indonesia 6-0 Filipina
- 8 Agu 1971: Filipina 1-3 Indonesia
- 1 Agu1972: Indonesia 3-0 Filipina
- 25 Sep 1972: Indonesia 12-0 Filipina
- 23 Nov 1977: Indonesia 1-1 Filipina
- 11 Des 1981: Filipina 0-2 Indonesia
- 12 Agu 1984: Indonesia 1-0 Filipina
- 22 Juli 1987: Indonesia 2-0 Filipina
- 23 Agu 1989: Indonesia 5-1 Filipina
- 30 Nov 1991: Filipina 1-2 Indonesia
- 15 Juni 1993: Indonesia 3-1 Filipina
- 12 Okt 1997: Indonesia 2-0 Filipina
- 27 Agu 1998: Indonesia 3-0 Filipina
- 6 Nov 2000: Indonesia 3-0 Filipina
- 23 Des 2002: Indonesia 13-1 Filipina
- Indonesia 5-1 Malaysia
- Indonesia 6-0 Laos
- Indonesia 2-1 Thailand
- Filipina 1-1 Singapura
- Vietnam 0-2 Filipina
- Filipina 0-0 Myanmar
Indonesia (4-4-2): 1-Markus, 3-Zulkifly, 5-Maman, 27-Hamka Hamza, 2-Nasuha, 10-Oktovianus, 19-A.Bustomi, 15-Firman Utina, 22-Ridwan, 9-C.Gonzales, 20-Bambang Pamungkas.
Pemain Kunci :
Firman Utina
Filipina (3-5-2): 1-N.Etheridge, 4-A.Del Rosario, 11-A.Borromeo, 2-R.Gier, 6-R.gener, 18-C.Greatwich, 17-De Jong, 7-James Younghusband, 27-Jonsson, 10-Philip Younghusband, 23-I.Araneta.Pemain Kunci :
Neil Etheridge
Prediksi % : 65-45 Untuk Indonesia
Prediksi Skor : 3-1 Untuk Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar